Indonesia-Rusia Kerjasama Pembangunan Rel Kereta Api
(Foto: Kereta api Kaltim (kiri kanan) Gubernur Kalimantan Timur
(Kaltim) Awang Faroek, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Tundjung Inderawan,
Deputi Menko bidang Kerjasama Internasional Rizal Affandi Lukman, Dubes Rusia
Alexander Ivanov, dan Direktur Kalimantan Rail PTE Ltd Andrey Shigaev usai
penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Pemprov Kaltim dan Kalimantan
Rail PTE Ltd di Jakarta, Selasa (7/2). Rencananya pembangunan rel kereta api
sepanjang 250 km akan menghubungkan Kaltim ke Kalteng untuk moda pengangkutan
batu bara, sawit, dan di masa yang akan datang sebagai moda transportasi
penumpang. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah
Indonesia dan Rusia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU)
atau nota kesepahaman pembangunan rel kereta api di Kalimantan Timur di
Jakarta, Selasa.
"Pembicaraan mengenai proyek ini dimulai pada April 2010. Kami melakukan presentasi dan memperkenalkan teknologi yang digunakan, konstruksi dan hemat biaya," ujar Perwakilan JSC Russian Railways Dennis Muratov dalam kata sambutannya dalam acara penandatangan MoU tersebut.
Rel kereta api itu nantinya akan menghubungkan Balikpapan (Kalimantan Timur) dengan Murung Raya (Kalimantan Tengah). Untuk tahap awal, kereta api itu digunakan untuk mengangkut batu bara.
Dennis mengatakan ada beberapa isu penting dalam pembangunan rel kereta api di Kalimantan tersebut yakni pengenalan teknologi terbarukan, inovasi, sosial dan lingkungan.
"Pembangunan proyek ini juga berdasarkan prinsip ekologi," tambah dia.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengatakan dengan adanya pembangunan rel kereta api sangat penting bagi warga di provinsi tersebut.
"Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang terpenting di Kalimantan Timur karena mempunyai luas satu setengah kali lipat dari Pulau Jawa," ujar Awang Faroek.
Dengan adanya nota kesepahaman itu, lanjut Awang Faroek, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
"Untuk pembebasan lahan, kami sudah menggandeng tokoh adat setempat untuk melakukan sosialisasi," tambah Awang.
Awang mengharapkan pembangunan rel kereta api bisa dilakukan pada 2013 dan selesai secepatnya.
"Ke depannya, kami berharap kereta api ini tidak hanya dapat mengangkut batu bara, hutan tanaman industri, karet tetapi juga orang," harap dia.
Direktur Kalimantan Rail Andrey Shigaev menjelaskan rel kereta api mempunyai total panjang 243 kilometer dengan nilai investasi 2,4 miliar dolar Amerika yang dibangun dua tahap.
Tahap pertama mempunyai panjang 183 kilometer dengan nilai investasi 1,8 miliar dolar Amerika. Kemudian tahap kedua dengan panjang 60 kilometer dengan nilai investasi 0,6 miliar dolar. Dalam proyek tersebut, nantinya akan melibatkan 2.500 tenaga kerja baik asing maupun tempatan.
(I025)
"Pembicaraan mengenai proyek ini dimulai pada April 2010. Kami melakukan presentasi dan memperkenalkan teknologi yang digunakan, konstruksi dan hemat biaya," ujar Perwakilan JSC Russian Railways Dennis Muratov dalam kata sambutannya dalam acara penandatangan MoU tersebut.
Rel kereta api itu nantinya akan menghubungkan Balikpapan (Kalimantan Timur) dengan Murung Raya (Kalimantan Tengah). Untuk tahap awal, kereta api itu digunakan untuk mengangkut batu bara.
Dennis mengatakan ada beberapa isu penting dalam pembangunan rel kereta api di Kalimantan tersebut yakni pengenalan teknologi terbarukan, inovasi, sosial dan lingkungan.
"Pembangunan proyek ini juga berdasarkan prinsip ekologi," tambah dia.
Sementara itu Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengatakan dengan adanya pembangunan rel kereta api sangat penting bagi warga di provinsi tersebut.
"Pembangunan infrastruktur merupakan hal yang terpenting di Kalimantan Timur karena mempunyai luas satu setengah kali lipat dari Pulau Jawa," ujar Awang Faroek.
Dengan adanya nota kesepahaman itu, lanjut Awang Faroek, diharapkan bisa meningkatkan perekonomian di daerah tersebut.
"Untuk pembebasan lahan, kami sudah menggandeng tokoh adat setempat untuk melakukan sosialisasi," tambah Awang.
Awang mengharapkan pembangunan rel kereta api bisa dilakukan pada 2013 dan selesai secepatnya.
"Ke depannya, kami berharap kereta api ini tidak hanya dapat mengangkut batu bara, hutan tanaman industri, karet tetapi juga orang," harap dia.
Direktur Kalimantan Rail Andrey Shigaev menjelaskan rel kereta api mempunyai total panjang 243 kilometer dengan nilai investasi 2,4 miliar dolar Amerika yang dibangun dua tahap.
Tahap pertama mempunyai panjang 183 kilometer dengan nilai investasi 1,8 miliar dolar Amerika. Kemudian tahap kedua dengan panjang 60 kilometer dengan nilai investasi 0,6 miliar dolar. Dalam proyek tersebut, nantinya akan melibatkan 2.500 tenaga kerja baik asing maupun tempatan.
(I025)
Editor: Ella
Syafputri
COPYRIGHT © 2012
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/296270/indonesia-rusia-kerjasama-pembangunan-rel-kereta-api
Tidak ada komentar:
Posting Komentar