NO | Kabupaten | Propinsi | Bagi Hasil (Rp miliar) |
1 | Kutai Kartanegara | Kaltim | 2.566,55 |
2 | Bengkalis | Riau | 1.519,73 |
3 | Kutai Timur | Kaltim | 1.059,72 |
4 | Siak | Riau | 993,20 |
5 | Rokan Hilir | Riau | 911,07 |
6 | Musi Banyuasin | Sumsel | 858,45 |
7 | Kampar | Kaltim | 679,32 |
8 | Kutai Barat | Kaltim | 670,60 |
9 | Pasir | Kaltim | 593,64 |
10 | Berau | Kaltim | 553,26 |
11 | Bulungan | Kaltim | 482,82 |
12 | Samarinda | Kaltim | 480,19 |
13 | Nunukan | Kaltim | 478,34 |
14 | Panajam Pasir Utara | Kaltim | 477,03 |
15 | Bontang | Kaltim | 476,83 |
16 | Malinau | Kaltim | 462,34 |
17 | Tarakan | Kaltim | 454,55 |
18 | Balikpapan | Kaltim | 441,60 |
19 | Natuna | Kep Riau | 440,24 |
20 | Mimika | Papua | 424,33 |
Sebanyak 20 kabupaten
dan kota di Indonesia mendapatkan transfer dana bagi hasil sumber daya alam
dari pemerintah pusat dalam jumlah sangat besar. Bahkan, sangat jauh berbeda
dibandingkan dengan puluhan kabupaten lainnya..
Beberapa kabupatan malah
mendapatkan dana bagi hasil triliunan rupiah dari tahun ke tahun. Sebut saja
misalnya Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur yang mendapatkan
bagian dana Bagi Hasil Rp2,5 triliun pada 2009 atau Kabupaten Bengkalis di Riau
yang mendapatkan jatah Rp1,5 triliun..
Ini tak sebanding dengan
rata-rata kabupaten paling miskin sumber daya alam, kebanyakan di Jawa yang
cuma memperoleh ratusan juta rupiah per tahun. Contohnya, seperti Kabupatan
Gunung Kidul, Sleman dan Kulon Progo di propinsi Jogjakarta yang masing-masing cuma
mendapatkan jatah dana bagi hasil sumber alam, Rp 144-146 jutaan per tahun..
Berdasarkan data yang
VIVAnews himpun dari Hasil Audit Badan Pemeriksa Keuangan terhadap Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat 2009 yang dirilis baru-baru ini, sedikitnya ada 20
kabupaten dan kota yang mendapatkan dana bagi hasil di atas Rp400 miliar per
tahun atau 2.700 kali dibandingkan dengan jatah dari Kabupaten Gunung Kidul..
Kabupaten kaya raya
tersebut sebagian besar berlokasi di Kalimantan Timur, sebagian lagi tersebar di
Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau dan Papua. Kalimantan Timur menjadi pusat
lokasi pertambangan batu bara, sedangkan Riau dan Kepulauan Riau menjadi tempat
pertambangan minyak dan gas..
Dari Papua ada kabupaten
Mimika yang mendapatkan jatah Dana Bagi Hasil Rp440 miliar pada 2009. Wilayah
di pegunungan Papua ini mendapatkan dana bagi hasil tertinggi dibandingkan
kabupaten lain di Papua lantaran menjadi tempat pertambangan emas dan tembaga
oleh PT Freeport Indonesia..
Pemerintah
memperoleh penerimaan sumber daya alam pada tahun lalu sebesar Rp138,96
triliun. Itu setara dengan 61 persen dari total Rp227,06 triliun penerimaan
negara bukan pajak. Penerimaan itu berasal dari pendapatan minyak dan gas bumi,
pertambangan umum, kehutanan, perikanan dan pertambangan panas bumi. Penerimaan
terbesar berasal dari minyak bumi yang mencapai Rp90 triliun..
Dari total penerimaan sumber daya alam, sesuai dengan ketentuan yang berlaku,
pemerintah membagikan ke daerah dalam bentuk bagi hasil sumber daya alam yang
menjadi bagian Pemda. Total yang dibagikan Rp36,86 triliun. Bagi hasil
terbanyak berupa minyak bumi Rp14,6 triliun, gas bumi Rp11,5 triliun dan
pertambangan umum Rp 7,2 triliun..
Penerimaan sumber daya alam 2009 sesungguhnya menurun jauh atau Rp85 triliun
dibandingkan tahun sebelumnya. Itu disebabkan penurunan harga rata-rata minyak
mentah Indonesia dari US$101 per barel pada 2008 menjadi US$58 per barel pada
2009..
Meski sumber alamnya kaya raya, namun tidak
selalu identik dengan kondisi penduduknya. Di Kaltim, menurut data Badan Pusat
Statistik (BPS) yang dirilis Juli 2009, prosentase penduduk miskin memang
relatif kecil, bahkan turun dari 9,51 persen pada Maret 2008 menjadi 7,73
persen pada Maret 2009..
Tetapi, di Papua, jumlah penduduk miskin masih
sangat tinggi, bahkan naik yakni dari 37,08 persen pada Maret 2008 menjadi
37,53 persen pada Maret 2009. Mungkin ini juga menjadi salah satu bagian yang
membuat situasi di Papua kerap bergejolak..
Sumber : Vivanews.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKasi datanya klo bs yg valid & update sesuai wkt posting artikelnya yow... Hehe
BalasHapus